Minggu, 26 Februari 2012

Setinta tentang TEATER dalam SENI ISLAM

Konsep TEATER  dalam seni islam


Segi spykologi ( Dr.Inna mutmainah Sp.I) : Teater akan menuntun anak mengeluarkan imajinasi serta emosionalnya  sehingga tidak akan pernah lagi kita dengar seorang anak yang terpendam dengan mimpi-mimpi mereka karna lewat teater anak mampu berbuat bahkan anak mampu  menutupi kekurangan yang ada dalam dirinya.
Segi intelegen otak ( Dr.yout savitri.MoT ) : Kita mengmbil contoh pantomim. seorang yang menjadi kupu-kupu, tangan Jemari yang bergerak akan membuat urat-urat syaraf tidak membengkak, gerakan-gerakan yang dilakukan akan dapat meningkatkan keseimbangan atau hormonisasi antara kontrol emosi dan logika yang akan sangat membantu kita dalam situasi  yang menjengkelkan.
  Gerakan dengan tangn dan kaki serta olah vokal yang dilakukan dapat memberikan rangsanga dan stimulus pada otak’ gerakan itu yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif (kewaspadaan’kosentrasi,kecepatan, belajar,pemecahan masalah dan kreativitas) sehingga imajinasi otak menjadi terarah.
Segi Agama    ( Ustadz Debi Sag. ) : Sebelum islam menjadi peradaban yang besar sebenarnya teater sudah berkembang luas, disaat islam yang masih berjalan dengan umat yang sedikit nabi Ibrahim berteater. Nabi ibrahim seolah-olah mengangap ismail yang ingin di sembelih itu sebagai hewan qurban, begitu juga dengan nabi muhammad terhadap cucunya hasan dan husin yang beliau berperan sebagai kuda disaat hasan dan husen menaiki pundaknya karena beliau tidak ingin cucunya bersedih.
        Dan Allah swt. Juga sudah jelaskan dalam Al-Qur,an bahwa dunia ini hanya Panggung sandiwara belaka.

  Begitu besarnya peran teater dalam islam dan hidup kita saat ini ditambah lagi dengan dunia yang kita tak tau apangkal ujungnya, kita dituntut untuk mampu berperean jadi diri sendiri bahkan jadiapa yang ada didepan kita dalam arti lain kita dituntut untuk siap dalam hal apapun. Teater juga mengajarkan kita untuk bisa menghargai orang lain. Contoh disaat berperan menjadi pengemis kita akan dapat rasakan penderitaan mereka atau juga malunya mereka karna pada hakekatnya mereka juga memiliki hati dan perasaan juga keinginan seperti apa yang kita rasakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar