Antologi Mimpi
Sujud Arismana
Aku berilusi
Merasai
setengah detik
Tafsiran
warna
Rambut
putihku
Menggenang
sekelebat
Yang
meneteskan
Kegemaranku
menyentap
Arak-arakan
matlamat
Ngilu
sesepi nostalgia
Cahaya
lelawa
Tali-tali
yang terikat
Disela
keldera hati
Menyuguhkan
pekik kekuasaan
Terlumat
setabah cibiranmu
Kau tak
mampu
Menyihir
gerak
Ruang
waktu
Karena
ruang percakapanku
Menggedup
sekecup resa
Yang
terhanyut
Bukankah
antologi mimpi
Yang
tercekau diawan
Menawar
kekosongan belaka
Dan sulit
diwujudkan dalam dunia nyataku
Pekanbaru,
Mei 2012
Analisis
majas pada puisi
a.
Aku
berilusi
Merasai
setengah detik
Tafsiran
warna
Rambut
putihku
Majas
Koreksio: Adalah gaya bahasa yang mula-mula menegaskan sesuatu, tetapi kemudian
memperbaikinya. Contoh : Silakan pulang saudara-saudara, eh maaf, silakan
makan. Sangat tampak terlihat pada bait puisi tersebut bahwa awalnya pengarang
menyatakan dia berilusi merasakan waktu lalu ia menegaskan ia memaknai
rambutnya yang putih.
b.
Menggenang
sekelebat
Yang
meneteskan
Majas
Asindeton : Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut tanpa menggunakan
kata penghubung agar perhatian pembaca beralih pada hal yang disebutkan. Contoh
: Dan kesesakan kesedihan, kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan
orang melepaskan nyawa
c.
Kegemaranku
menyentap
Arak-arakan
matlamat
Ngilu
sesepi nostalgia
Cahaya
lelawa
Majas
Sinestesia: yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan
lewat ungkapan rasa indra lainnya. Kata ngilu itu merupa rasa indra dari tubuh
manusia.
d.
Tali-tali
yang terikat
Disela
keldera hati
Menyuguhkan
pekik kekuasaan
Terlumat
setabah cibiranmu
Majas
Oksimoron : adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan
mempergunakan kata-kata yang berlawanan dalam frasa yang sama. Contoh :
Keramah-tamahan yang bengis.
e.
Kau
tak mampu
Menyihir
gerak
Ruang
waktu
Karena
ruang percakapanku
Menggedup
sekecup resa
Yang
terhanyut
Majas
Kontradiksi interminus: Pernyataan yang bersifat menyangkal
f.
Bukankah
antologi mimpi
Yang
tercekau diawan
Menawar
kekosongan belaka
Dan
sulit diwujudkan dalam dunia nyataku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar