Minggu, 12 Januari 2014

Takdir dan Logika

Aku bukan wanita yang sempurna, ya...tiada kita yang sempurna dalam sifat, karenanya Tuhan menciptakan berpasangan, baik-jahat, cantik-buruk, berat-ringan dan sebagainya.

 aku adalah perempuan yang ditakdirkan pada kesesatan, kehilangan Ayah awal aku ngefly, pemakai ekstasi, arak oplos , semua benda haram sudah masuk pada tubuhku..namun bukan aku tiada merasa ini dosa, aku rasa badan tiada guna....ada rasa teringin bunuh diripun ada. tapi takdir Tuhan pula berkata lain, Tuhan tunjuk aku satu  cinta yang maha dahsyat. hingga sampai detik aku menuliskan tulisan ini pun aku selalu inginkan dia menjadi jiwa pendamping perjalanan hidupku, yang mengarahkan aku selalu pada agamaku.

pertemuan itu membawaku pada tahun 2013  bersyahadat kembali pada agamaku. Islam

menolak takdir Tuhan tiada siapa yang akan bisa, sebab Takdir sudah dari awal Tuhan Sirahkan, dari Rahim ibu saat ruh mulai ditiupkan pada jasad mungil kita....kita tidak akan bisa memberikan hidayah kepada siapapun, hanya bertugas memingingatkan dan mengarahkan...bukan menghujat apalagi mencela. Sebab hidayah akan diberikan kepada seseorang yang akan dihendaki oleh Tuhan.

siapa yang dikehendaki ?
tentunya orang-orang yang benar-benar tulus ingin kembali pada jalan yang lurus itu. seperti yang tercantum pada Al-Qur'an surah Al-Fathihah ayat ke-6. maka pantaskah manusia lain yang merasa baik dan taat beribahadah melupakan orang-orang yang tulus ini ? inilah lagi tugas kita sebagai orang yang telah baik dan cakap dalam agama ini mendekati dan mengarahkan mereka kepada hidayah Tuhan itu.

aku  ada cerita, yg satu bernama "Logika" & yg satunya lagi bernama "Takdir".Keduanya naik mobil dalam sebuah perjalanan yang panjang.. Di tengah perjalan mobil mereka kehabisan bahan bakar. Keduanya berusaha melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sebelum datang waktu malam.
Keduanya berusaha menemukan tempat beristirahat, setelah itu baru melanjutkan lagi perjalanan. Si Logika memutuskan untuk tidur di bawah sebatang pohon. Sedangkan si Takdir memilih tidur di tengah jalan.

Logika berkata kepada Takdir:
" Kamu gila! Kamu menjatuhkan dirimu kepada kematian. Boleh jadi ketika kamu tidur ada mobil yang lewat & melindas tubuhmu."

Takdir menjawab:
"Saya tdk akan tidur kecuali di tengah jalan ini. Boleh jadi ada mobil yang datang lalu ia melihatku & mengajakku bersamanya."

Akhirnya Logika betul-betul tidur di bawah pohon & Takdir tidur di tengah jalan. Tidak beberapa lama setelah keduanya tertidur lewat sebuah mobil besar dalam kecepatan tinggi. Tatkala ia melihat seseorang tidur di tengah jalan, ia berusaha berhenti dengan mendadak, tapi sayang ia tidak bisa.
Akhirnya ia membanting stir & mobil itu berbelok ke arah pohon & langsung menabrak Logika, & selamatlah si Takdir.
Inilah kenyataan hidup, Takdir memainkan peranannya di tengah-tengah manusia. Kadang-kadang sekalipun ia bertentangan dengan Logika.

Maka boleh jadi terjadinya delay dlm penerbangan ada keselamatan di balik itu.

Boleh jadi tertunda kita mendapatkan hak kita karena ada hak orang lain yg selama ini kita abaikan & kita tidak memperdulikan.

Boleh jadi kita terlambat menikah ada keberkahan di balik itu. Boleh jadi kita belum dikaruniai anak ada kebaikan di balik itu.

Boleh jadi aku yang telah dipenuhi barang haram ini dihinakan dan direndahkan serendah-rendahnya sebab Tuhan nak tunjukkan takdir aku selepas ini

terkadang, dari kehancuran diri dan jiwa seseorang belajar menjadi bijak. ada tipe manusia yang diuji baru dia mendekat..ada tipe orang yang bila disapa baru ia tersenyum, nah..begitulah sejatinya hidup..Tertundanya pertolongan & kemenangan pasti ada manfaat yg sangat besar di belakang itu.

"Boleh jadi kalian membenci sesuatu padahal ia baik bagimu."(Al Baqarah:216)

Oleh krn itu, optimislah selalu....& tetap Tersenyumlah Cantik!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar