setiap yang berlaku dalam hidupku menjadikanku belajar dan terus belajar untuk memperbaiki diri...kejadian demi kejadian aku tulis sebagai pengingat bagi diriku sendiri.
1. Kebenaran Berita/Ucapan
"Hai
orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu
berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu
musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan
kamu menyesal atas perbuatanmu itu". Q.S Al Hujurat : 6
Allah
menyuruh kita untuk terlebih dahulu memastikan kebenaran berita yang
sampai kepada kita, hingga tidak menyesal nantinya,jika berita itu
ternyata salah namun kita telah menyakiti orang yang dikatakan di dalam
beritanya.
2. Ucapan yang Santun
Konflik dan keresahan tidak
dapat dihindari jika orang-orang hanya bersikukuh pada ucapannya, jika
mereka hanya mementingkan kesenangannya sendiri tanpa bersedia melakukan
kompromi atau pengorbanan bahkan tidak bersedia mendengarkan penjelasan seseorang. Bagaimanapun, orang-orang yang beriman dan
bertakwa kepada Allah tidak bersikap seperti itu. Orang-orang yang
beriman tidak mementingkan diri sendiri, suka memaafkan, dan sabar.
Bahkan ketika mereka dizalimi, mereka bersedia mengabaikan hak-hak
mereka. Mereka menganggap bahwa kedamaian, keamanan, dan kebahagiaan
orang lain lebih penting dibandingkan dengan kepentingan pribadi mereka,
dan mereka menunjukkan sikap yang santun. Ini merupakan sifat mulia
yang diperintahkan Allah kepada orang-orang beriman:
“Dan tidaklah sama kebaikan dan
kejahatan. Tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik, maka
tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah
telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak
dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak
dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai
keberuntungan yang besar.” (Q.s. Fushshilat: 34-5).
“Ajaklah kepada jalan Tuhanmu
dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara
yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang
siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.s. an-Nahl: 125).
Sebagaimana dinyatakan dalam
ayat tersebut, sebagai balasan atas perbuatan baiknya bagi orang-orang
yang beriman, Allah mengubah musuh mereka menjadi “teman yang setia”.
Ini merupakan salah satu rahasia Allah. Bagaimanapun juga, hati manusia
berada di tangan Allah. Dia mengubah hati dan pikiran siapa saja yang
Dia kehendaki.
Dalam ayat lainnya, Allah
mengingatkan kita tentang pengaruh ucapan yang baik dan lemah lembut.
Allah memerintahkan Nabi Musa dan Harun a.s. agar mendatangi Fir‘aun
dengan lemah lembut. Meskipun Fir‘aun itu zalim, congkak, dan kejam,
Allah memerintahkan rasul-Nya agar berbicara kepadanya dengan lemah
lembut. Allah menjelaskan alasannya dalam al-Qur’an:
“Pergilah kamu berdua kepada
Fir‘aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas. Maka berbicaralah kamu
berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia
ingat atau takut.” (Q.s. Thaha: 43-4).
semoga kita terus belajar memperbaiki diri dan tetap istiqomah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar