Selasa, 27 Mei 2014

Pernyataan Aku dan Kami Dalam Al-Qur'an


Pada Ayat Al-Qur’an sering kita temukan perbedaan Tuhan dalam neyatakan dzatnya. Terkadang Tuhan menyatakan dzatnya sebagai “AKU” namun terkadang sebagai “KAMI”. Kajian ini akan punyai banyak makna. Tuhan menyatakan dzatnya sebagai Aku bukan berarti Tuhan begitu sombong dan bila Tuhan menyatakan dzatnya sebagai Kami bukan pula berarti bahwa Tuhan itu banyak.



1)      Kami

a.       Berdasarkan Depdiknas (2008:612) kami ialah 1 n pron yang berbicara bersama dengan orang lain  (tidak termasuk yang diajak berbicara); yang menulis atas nama kelompok, tidak termasuk pembaca; 2 yg berbicara (digunakan oleh orang besar, msl raja); yg menulis (digunakan oleh penulis);

b.       Berdasarkan tafsir Al-Quran, Kata Kami dalam bahasa Arab merupakan bentuk jamak yang merupakan suatu bentuk kata ganti pertama . Kata Kami (Arab : Nahnu) yang digunakan oleh Allah Swt dalam tafsiran Al-Quran  digunakan untuk mengagungkan dirinya sendiri atau suatu bentuk bentuk pengagungan. Selain itu, penggunaan kata “kami” oleh Allah Swt. juga menunjukkan bahwa Allah SWT tidak bertindak/berkerja sendiri melainkan bersama/menyuruh utusan-utusanNya. Tidak hanya itu,  kata Kami juga bermakna bahwa dalam mengerjakan tindakan tersebut, Allah melibatkan unsur-unsur makhluk (selain diri-Nya sendiri). Dalam kasus nuzulnya al-Qur'an, makhluk-makhluk yang terlibat dalam pewahyuan dan pelestarian keasliannya adalah sejumlah malaikat,terutama Jibril; kedua Nabi sendiri;  ketiga para pencatat/penulis wahyu; keempat, para huffadz atau penghafal, dll.

c.       kata Kami itu biasanya ada peran yang lain dari makhluk- Nya atau dengan kata lain tidak langsung Allah sendiri.  contohnya dalam Qs. Al-Hijr ayat 9, tentang bahwa Kami lah yang menurunkan Al-Qur'an (ada peran Malaikat Jibril As) dan Kami pula yang memelihara kemurniannya (ada peran para penghafal Qur'an).

“sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.



Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurniaan Al-Qur’an selama-lamanya. Siapa yang menjaganya ? pastinya Allah dan Malaikat. Pada dasarnya, kata Kami ini merupakan suatu kemuliaan Allah untuk menyatakan kemahaannya.



2)      Aku

Memakai kata Aku itu hanya Allah saja yang mampu menciptakan atau melakukan segala sesuatu tanpa ada peran dari makhluk- Nya, seperti dalam Q.s. Al-Baqarah ayat 30.

“dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifahdi bumi. Mereka berkata “apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” dia berfirman “sungguh Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.

Pada ayat jelas tergambar bahwa, Allah menyetakan dzatnya sebagai Aku sebab tidak ada keterlibatan makhluknya, di dalam ayat jelas Allah menciptakan Manusia dengan dzatnya sendiri dan lebih lagi ditegaskan bahwa “sungguh Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. Sudah jelas tergambar betapa semuanya yang berkaitan dengan Akunya dzat Allah, sebab tiada campur tangan makhluknya.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar